Psikologi

Terapi Online, Metode Penyembuhan Baru untuk Kesehatan Mental

Kesehatan mental memang menjadi perhatian serius bagi banyak orang beberapa tahun belakangan ini. Penderitanya pun membutuhkan bantuan segera agar hidupnya lebih tenang.

Harapan baru untuk kesehatan mental 

Terkadang, orang yang mengalami gangguan kesehatan mental tidak bisa mendapatkan terapi yang tepat atau bahkan sama sekali tidak mendapatkan terapi untuk penyembuhan. Permasalahan yang kerap membebani adalah soal biaya. Pasalnya, terapi kesehatan mental biasanya lama dan akan menguras kocek.

Namun, kini ada terapi online yang bisa diakses oleh siapa pun dan kapan pun. Hal itu tentu memudahkan siapa saja yang punya masalah kesehatan mental. Terapi jenis ini dapat dilakukan melalui email, konferensi video, obrolan online, pesan, atau telepon internet.

Meski belum banyak penelitian yang membahas seputar efektivitas pengobatan online, terapi jenis ini menawarkan kepada profesional kesehatan mental tentang cara lain untuk memberikan layanan konseling kepada yang membutuhkan.

Sebenarnya terapi online yang berjenis tanpa tatap muka bukan hal baru. Jauh di masa lampau, komunikasi ini sudah pernah dilakukan. Bapak psikoanalisis, Sigmund Freud bahkan menggunakan surat untuk berkomunikasi dengan kliennya.

Belum lagi, saat ini ada banyak situs yang menawarkan informasi kesehatan mental serta klinik untuk melakukan terapi online. Tak heran, metode terapi ini lansung “naik daun”.

Dalam ulasan studi yang diterbitkan dalam jurnal World Journal of Psychiatry, pasien yang menerima perawatan kesehatan mental melalui konferensi video melaporkan tingkat kepuasan yang tinggi.

Meski telah menunjukkan efektivitasnya, tapi satu hal yang harus diketahui adalah bahwa terapi online tidak sesuai untuk semua orang. Misalnya, banyak orang mungkin mendapat manfaat dari terapi online, terutama bagi mereka yang merasa tidak nyaman menghadiri terapi berkelompok atau bertatap muka secara langsung.

Jadi, sebelum mencoba terapi online, pertimbangkan soal kerahasiaan, masalah etika, hukum, dan kualifikasi terapis.